Ekstraksi Beta Karoten Dari Buah Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis) Dengan Dua Jenis Pelarut

I Made Widiantara, Yulianti Yulianti, Bayu Setiawan Basri

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbandingan volume heksana dan petroleum eter yang tepat untuk mengekstrak beta karoten dari buah kelapa sawit. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan dan tiga kali ulangan, perlakuan ini dilakukan dengan membedakan jumlah dari dua pelarut yang digunakan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa total padatan tertinggi yaitu pada perlakuan pelarut campuran antara heksana 250 ml: petroleum eter 250 ml dengan jumlah 96,28%, rendemen tertinggi diperoleh pada campuran heksana 250 ml : petroleum eter 250 ml dengan jumlah 2,73%, kandungan beta karoten tertinggi yaitu pada campuran heksana 125 ml : petroleum eter 375 ml dengan jumlah 0,71 ppm. Dan efektivitas pelarut heksana dan petroleum eter yang terbaik dalam melarutkan beta karoten adalah perlakuan ketiga dengan pencampuran heksana 125 ml : petroleum eter 375 ml menghasilkan 0,71 ppm kadar beta karoten.

Keywords

beta karoten; ekstraksi; heksana; petroleum eter

Full Text:

PDF

References

Badan Pusat Statistik, 2015. Produksi Buah Sawit Indonesia.

Baennita, B. L., 2008 Karakterisasi Dan Furifikasi Antosianin Pada Buah Duwet (syzygium cumini). Skripsi, Fakultas Teknologi Pertanian. Institute Pertanian Bogor, Bogor.

Bonnie, T. Y. P., & Choo, Y. M., 1999. Oxidation and Thermal Degradation of Carotenoids. J. Of Palm oil Research, I, 62-78.

Choo YM, Yapa SC, Ooi CK, Ma AN, Goh SH, Ong ASH. 1996. Recovered oil From Palm-Pressed Fiber: A Good Source Of Natural Carotenoids, Vitamin E, and Sterols. JAOCS, J Am Oil Chem Soc. 73(5):599–602. doi:10.1007/BF02518114.

Fauzi, 2008. Kelapa Sawit, Budidaya, Pemanfaatan Hasil dan Limbah Analisa, Usaha dan Pemasaran, Edisi Revisi, Penebar Swadaya. Jakarta.

Gusti DR. 2012. Studi Pengaruh Kerusakan Beta-karoten dalam Pelarut Heksana, Aseton dan Metanol serta Tanpa Pelarut Dalam Udara Terbuka. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains., Vol 14 (2) : 25-28.

Kiswandono AA, 2011.Skrining Senyawa Kimia Dan Pengaruh Metode Maserasi Dan Refluks Pada Biji Kelor (Moringa oleifera, Lamk) Terhadap Rendemen Ekstrak Yang Dihasilkan. Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 1, No. 2, 126 – 134.

Lung JKS, Destiani PD. 2018. Uji Aktivitas Antioksidan Vitamin A, C, E dengan Metode DPPH. Farmaka. 15(1):53–62. doi:https://doi.org/10.24198/jf.v15i1.12805.g5844.

Purnamasari N, MAM Andriani, Kawiji. 2013. Pengaruh Jenis Pelarut dan Variasi Suhu Pengering Spray Dryer terhadap Kadar Karotenoid Kapang Oncom Merah (Neurospora sp.). Jurnal Teknosains Pangan. Vol 2 (1) : 107-114.

Raharjo, 2004. Kerusakan Osidatif Pada Makanan. Pusat Studi Pangan dan Gizi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Rahmawan, 2011. Prinsip Dasar Pengeringan. Jurusan Teknologi Industri Pertanian Bogor. IPB. Bogor.

Supardan MD, Asnawi TM, Putri Y & Wahyuni S. 2009. Metode Ekstraksi Pelarut Berbantuan Ultrasonik Untuk Recovery Minyak dari Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit. AGRITECH Vol. 31. Hal. 368.

Tamara A dan Purwanto WW. 2013. Kesetimbangan Cair-Cair Untuk Esktraksi Betakaroten Dari Minyak Sawit Kasar Dengan Pelarut Isopropanol. Fakultas Teknik.

Wahyuni DT dan Widjarnoko SB. 2015. Pengaruh Jenis Pelarut Dan Lama Ekstraksi Terhadap Ekstrak Karotenoid Labu Kuning Dengan Metode Gelombang Ultrasonik. Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 2 p.390-401.

Yulianti, 2013. Ekstraksi β-etakaroten Dari Wortel Dengan Pelarut Heksana Dan Petroleum Eter. Tesis. Program Pascasarjana. Universitas Hasanuddin. Makasar.

Yulianti, Amran Laga, dan Meta Mahendradatta. 2017. Ekstraksi Beta Karoten Dari Wortel Dengan Pelarut Heksana Dan Petroleum Eter. Jurnal Bertani. Volume 12 No. 1 Hal : 48-58.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.