PRESKRIPSI PENGELOLAAN HUTAN JATI RAKYAT DI KECAMATAN KAHU KABUPATEN BONE SULAWESI SELATAN
Abstract
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the prescription of community teak forest management in Kahu District, Bone Regency, South Sulawesi Province. Data was collected includes primary data sourced from direct observations in the field, and respondents who are directly involved in the management of community teak forests. Data was collected through observation, interview and survey techniques and literature study. Analysis data was descriptively and quantitatively for the prescription of community teak forest management in Kahu District, Bone Regency. The results was showed that the prescription of community teak forest management applied by the community was still very simple, among others the cultivation system that was implemented only relied on natural seedlings as seed sources. Maintenance carried out in the form of cleaning weeds, pruning and maintenance of growing stubs. Harvesting is done by selecting and cutting down trees after a request from the buyer. The marketing system of teak wood production is divided into 2 ways, namely sales in the form of trees and sales in the form of bearings. The potential of community forests in Kahu Subdistrict of Bone Regency is quite large with an average total volume of 166.4 m³ / ha and a mean annual increment (MAI) of 17.8 m³ / ha / year
ABSTRAK
 Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui preskripsi pengelolaan hutan jati rakyat di Kecamatan Kahu Kabupaten Bone, Provinis Sulawesi Selatan. Data yang dikumpulkan meliputi data primer bersumber dari hasil observasi langsung di lapangan, dan responden yang terlibat langsung dalam pengelolaan hutan jati rakyat. Data dikumpulkan melalui Teknik observasi ,wawancara dan survey serta studi pustaka. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan kuantitatif untuk preskripsi pengelolaan hutan jati rakyat di Kecamatan Kahu Kabupaten Bone. Hasil penelitian menunjukkan bahwa preskripsi pengelolaan hutan jati rakyat yang diterapkan masyarakat masih sangat sederhana, antara lain sistem budidaya yang diterapkan hanya mengandalkan bibit anakan alami sebagai sumber bibit. Pemeliharaan yang dilakukan berupa pembersihan gulma, pemangkasan serta pemeliharaan trubusan yang sudah tumbuh. Pemungutan hasil hutan kayu yang dilakukan petani selama ini dengan cara memilih dan menebang pohon Ketika sudah ada kepastian pasar dan harga dari pembeli. Model pemasaran kayu jati yang selama ini dilkukan dengan cara menjual dalam bentuk tegakan berdiri maupun dalam bentuk log atau bantalan. Potensi volume pohon pda hutan rakyat yang ada di Kecamatan Kahu Kabupaten Bone cukup besar dengan volume total rata-rata yaitu 166,4 m³/ha dan riap tahunan/mean annual increment (MAI) 17,8 m³/ha/tahu
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anggraeni, I. dan Asmaliyah 2008 Hama dan penyakit tanaman jati (Tectona grandis L.f.). Puslitbang Hutan Tanaman. Badan Litbang Kehutanan. Bogor, Indonesia.
Awang, S.A., et.al. 2007. Unit Manajemen Hutan Rakyat: Proses Kontruksi Pengetahuan Lokal. Art Network, PKHR Fahutan UGM. Banyumili.Yogyakarta
(BPS) Badan Pusat Statistik. 2016. Statistik Kecamatan Kahu. Bone, Sulawesi Selatan
Dadan mulyana dan Ceng Asmarahman.2010. Tujuh Jenis Kayu Penghasil Rupiah.,Agro Media.Jakarta
Hasanuddin. 2011.Tingkat Ketergantungan Masyarakat Desa Labuaja Terhadap Zona Tradisional Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Jurnal Hutan dan Mayarakat Vol. 6 No. 2 Hal. 104-106.
Moekijat.,1992 Kumpulan Defenisi Menurut Ahli-ahli Filsafah Dunia, BPFE, Yogyakarta.
Pramono, Agus Astho.,2010. Pengelolaan Hutan Jati Rakyat,. Panduan Lapangan Untuk Petani, CIFOR, Bogor, Indonesia
Ridwan S Sudjaja dan Inge barlian.,2002, Manajemen Keuangan, Buku Kedua Edisi Keempat, Prehalindo, Jakarta
Supratman dan Syamsu alam.,2009, Buku ajar manajemen hutan, Laboratorium, Kebijakan dan Kewirausahaan Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin.
Simatupang,. 2000 Some notes on the origin and establishment of teak forest (Tectona grandis L.f.) in Java, Indonesia. Yogyakarta, Indonesia.
Simon, Hasanu.1995.,Aspek Sosial, Ekonomi Dan Budaya Pembangunan Hutan Rakyat,.DPP-HKTI Berkerjasama Dengan KAS dan Departemen Kehutanan Jakarta.
Soerianegara, I. dan Lemmens, R.H.M.J. 1994 Timber trees: major commercial timbers. Plants Resources of South-East Asia 5(1). Prosea. Bogor, Indonesia.
Suharjito,D, Dkk.1999., Karakteristik Pengelolaan Hutan Berbasiskan Masyarakat, Studi Kolaboratif Forum Komunkasi Kehutanan Masyarakat (FKKM), Bogor
Trisno S dan Hero.,2011. Hutan Rakyat Di Indonesia,Tinjauan Aspek Sosial, Kebijakan, jurnal Kehutanan Masyarakat Vol.3 N0.1 Hal.79-92, Forum Komunikasi Kehutanan Masyarakat, Indonesia
Widjayanto, W. 1992. Metode Pengaturan Hasil Hutan Rakyat Jati (Tectona grandis L.f), Studi Kasus Di Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan Madura, Skripsi S1, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, Bogor
Refbacks
- There are currently no refbacks.