Analisis Persepsi Pengunjung untuk Pengembangan Hutan Kota Metro sebagai Objek Wisata Alam

Hepy Purnama Sari, Agus Setiawan, Gunardi Djoko Winarno, Sugeng Prayitno Harianto

Abstract

Persepsi pengunjung dalam pengembangan fasilitas, pelayanan, akomodasi dan infrastruktur penting diketahui sebagai langkah awal dalam pengembangan hutan kota sebagai objek wisata alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi pengunjung terhadap pengembangan hutan kota yang berada di Kota Metro. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data primer didapatkan melalui observasi dan wawancara menggunakan kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan Skala Likert.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pengunjung menyatakan perlu adanya pengembangan pada fungsi sosial hutan kota, pengembangan tersebut dapat dilakukan dengan penataan ruang untuk vegetasi, fasilitas wisata dan lahan parkir. Penataan ruang tersebut diharapkan dapat menjadikan Hutan Kota Metro sebagai  tempat interaksi sosial yang juga dapat berfungsi sebagai objek wisata alam.

Keywords

hutan kota , persepsi, objek wisata alam.

Full Text:

PDF

References

Dwiputra, R. 2013. Preferensi wisatawan terhadap sarana wisata di kawasan wisata alam erupsi Merapi. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota. 24(1): 35-48.

Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kota Metro. 2014. E-Data Pusat Pengumpulan Pengolahan dan Penyajian Data. Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kota Metro. Metro.

Hurlock, B.E. 1993. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi kelima, Erlangga. Jakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Profil Kesehatan Indonesia 2009. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

Keliwar S. dan A. Nurcahyo. 2015. Motivation and perception visitor against tourist attraction Pampang cultural village in Samarinda. J. Manajemen Resort dan Leisure.12(2): 19-27.

Lubis, S. H., H. S. Arifin, dan I. Samsoedin. 2014. Analisis cadangan karbon pohon pada lansekap hutan kota di DKI Jakarta. J. Penelitian Sosial dan ekonomi Kehutanan. 10(1): 1-20.

Manalu, B.E., S. Latifa. dan P. Patana. Persepsi masyarakat terhadap pengembangan ekowisata di Desa Huta Ginjang, Kecamatan Sianjur Mula-Mula, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Penelitian. 03:5-11.

Marpaung. 2002. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Persepsi Masyarakat terhadap Penghijauan. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Muspiroh, N. 2013. Pembangunan hutan Kota Cirebon. J. Scientiae Educatia. 3(1): 49-62.

Samsoedin, I., dan E Subardiono. 2006. Pembangunan dan Pengelolaan Hutan Kota. Makalah Utama pada Ekspose Hasil-Hasil Penelitian: Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan. Padang.

Sugiyono. 2014. Metode Skala Likert. Bumi Aksara. Jakarta.

Sundari, E. S. 2006. Study untuk menentukan fungsi hutan kota dalam masalah lingkungan perkotaan. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota. 6(2).

Trisnanta, H. S. dan R. Ummah, 2016. Ruang terbuka hijau Kota Metro Lampung dan pandangan aspek keagamaan. J. Kontekstual. 31(1): 55-80.

Walpole, R. E. 1995. Pengantar Statistika. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.