Distribusi Spasial Tuberkulosis Paru BTA Positif Berhubungan dengan Faktor Cuaca di Kota Gorontalo Tahun 2016-2018

Ririn Pakaya, Muhammad Ramdhan Olii, Lisa Djafar

Abstract

Abstrak

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang merupakan penyebab utama dari gangguan kesehatan, dan merupakan salah satu dari 10 penyebab utama kematian di seluruh dunia. Secara global pada tahun 2016 terdapat 10,4 juta kasus insiden TBC (CI 8,8 juta – 12 juta) yang setara dengan 120 kasus per 100.000 penduduk. Lima negara dengan insiden kasus tertinggi yaitu India, Indonesia, China, Philipina, dan Pakistan. Jumlah Kasus TB di Kota Gorontalo dari tahun 2016 sampai 2018 mengalami peningkatan jumlah kasus. Jumlah kasus tahun 2016 sebanyak 558 kasus, tahun 2017 yakni sebanyak 524 kasus dan pada tahun 2018 meningkat menjadi 740 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran kasus TB Paru BTA positif di Kota Gorontalo Tahun 2016-2018 berdasarkan faktor cuaca (Suhu dan Kelembaban udara). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan observational descriptive serta menggunakan pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk mengetahui gambaran atau informasi spasial. Desain penelitian ini merupakan studi ekologi dengan pendekatan spasial-temporal. Pada penelitian ini variabel yang digunakan adalah Suhu dan Kelembaban Udara dianalisis secara spasial pada kasus TB paru BTA positif di Kota Gorontalo tahun 2016-2018. Hasil penelitian ini menunjukkan pada peta tematik distribusi kelembaban udara dan Kejadian TB Paru BTA Positif bahwa tidak semua menunjukan ada pengaruh langsung antara kelembaban dan kejadian TB paru BTA positif di Kota Gorontalo secara spasial. Pada peta tematik distribusi suhu udara dan Kejadian TB Paru BTA Positif bahwa ada pengaruh yang signifikan antara suhu udara dengan penyebaran TB paru BTA positif di Kota Gorontalo secara spasial.Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara variable suhu dan kelembaban udara dengan kejadian TB Paru BTA Positif di Kota Gorontalo tahun 2016-2018 baik secara analisis grafik/Time trend maupun dengan analisis secara spasial.

 

Keywords

Kata kunci; analisis spasial; kejadian tb paru; suhu dan kelembaban udara

Full Text:

PDF

References

Achmad, F. A. (2010) Analisis spasial Penyakit Tuberkulosis Paru BTA Positif di Kota Administrasi Jakarta Selatan Tahun 2007-2009. Universitas Indonesia.

Badan Pusat Statistik Kota Gorontalo (2020) ‘Kota Gorontalo Dalam Angka 2020’, in Badan Pusat Statistik Kota Gorontalo (ed.). Gorontalo: CV. Grafika Karya.

Budiman, C. (2012) Pengantar kesehatan lingkung. Jakarta: EGC.

Cao, K. et al. (2016) ‘Spatial-Temporal Epidemiology of Tuberculosis in Mainland China: An Analysis Based on Bayesian Theory’, International Journal of Environmental Research and Public Health, 13(5), pp. 4–8. doi: 10.3390/ijerph13050469.

Dinas Kesehatan Kota Gorontalo (2019) Jumlah Kasus TB Paru di Kota Gorontalo.

Fakri, P., Fitriangga, A. and Pramulya, M. (2017) ‘Analisis Spasial sebaran dan Faktor Resiko Lingkungan pada Kasus TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Rasau Jaya’, Ilmu Kesehatan Masyarakat UNTAN, pp. 1332–1343. doi: file:///C:/Users/Asus/Downloads/32930-75676601635-1-PB%20(1).pdf.

Haq, A., Achmadi, U. F. and Susanna, D. (2019) ‘Analisis Spasial (TOPOGRAFI) Tuberkulosis Paru Di Kota Pariaman, Bukittinggi, Dan Dumai Tahun 2010-2016’, Ekologi Kesehatan, 18, pp. 149–158.

Kementerian Kesehatan RI (2018) ‘InfoDatin Tuberculosis’, in Kementerian Kesehatan RI.

Khaliq, A., Batool, S. A. and Chaudhry, M. N. (2015) ‘Seasonality and trend analysis of tuberculosis in Lahore, Pakistan from 2006 to 2013’, Journal of Epidemiology and Global Health, 5(4), pp. 397–403. doi: 10.1016/j.jegh.2015.07.007.

Mabaera, B. et al. (2009) ‘Seasonal variation among tuberculosis suspects in four countries’, International Health, 1(1), pp. 53–60. doi: 10.1016/j.inhe.2009.06.006.

Mutassirah, Sulislawati, A. and Ibrahim, A. I. (2017) ‘Analisis Spasial Kejadian Tuberkulosis di Dataran Rendah Kabupaten Gowa’, Higiene Jurnal Kesehatan Lingkungan, 3(3)(3), pp. 145–151. Available at: http://journal.uinalauddin.ac.id/index.php/higiene/article/view/4383/4029.

Narasimhan, P. et al. (2013) ‘Review Article Risk Factors for Tuberculosis’, Risk Factors for Tuberculosis, 2013, p. 8. doi: 10.1155/2013/828939.

Risti Komala Dewi, R. and Selviana, S. (2019) ‘Analisis Spasial dan Gambaran Kejadian Tuberkulosis Paru pada Masyarakat di Wilayah Perbatasan’, Jurnal Vokasi Kesehatan, 5(1), p. 49. doi: 10.30602/jvk.v5i1.210.

Rosiana, A. M. (2013) ‘Hubungan Antara Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru’, Unnes Journal of Public Health, 2(1). doi: http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph.

World Health Organization (2019) Global Tuberculosis Report 2019.

Xiao, Y. et al. (2018) ‘The influence of meteorological factors on tuberculosis incidence in Southwest China from 2006 to 2015’, Scientific Reports, 8(1), pp. 1–8. doi: 10.1038/s41598-018-28426-6.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.