Hubungan Pola Konsumsi Kariogenik dan Non Kariogenik dengan Kejadian Karies Gigi
Abstract
Usia sekolah merupakan salah satu tahapan kehidupan yang dialami oleh seseorang, salah satunya adalah tahapan anak sekolah dasar yang berusia 6-12 tahun. Karies gigi merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh demineralisasi email dan dentin yang erat hubungannya dengan konsumsi makanan kariogenik. Anak-anak usia sekolah dasar biasanya mengkonsumsi makanan kariogenik yang mengandung sukrosa lebih dari 3 kali sehari. Karies gigi merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh demineralisasi email dan dentin yang erat hubungannya dengan konsumsi makanan kariogenik. Anak-anak usia sekolah dasar biasanya mengkonsumsi makanan kariogenik yang mengandung sukrosa lebih dari 3 kali sehari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pola Konsumsi Makanan Kariogenik Dan Non Kariogenik Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Siswa Kelas V Dan VI Di Sekolah Dasar Se Kecamatan Limboto Barat KecamatanLimboto Barat Kabupaten Gorontalo. Analisis ini menggunakan variabel independen yaitu makanan kariogenik (roti, kue,cokelat,snack, dan permen manis), dan makanan non kariogenik (nasi,jagung, mie instant, ubi jalar, singkong, sayuran, kacang-kacangan, dan buah-buaha). Variabel dependennya yaitu Kejadian karies gigi berdasarkan DMF-T.Study observasional-analitik dengan desain penelitian cross-sectional. Study dilakukan pada 289 orang sebagai sampel Anak Sekolah Dasar yang berdomisili di kecamatan limboto barat. Hasil analisis uji Hubungan makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi di dapatkan nilai p: 7.92E – 10 yang artinya ada Hubungan yang signifikan antara makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi, Hubungan makanan non karigenik dengan kejadian karies gigi di dapatkan nilai p: 8.74633E-05 yang artinya Ada Hubungan yang signifikan antara makanan non kariogenik dengan kejadian karies gigi.
Keywords
References
Armilda, D., Aripin, D., & Sasmita, S. (2017). Pola makan makanan kariogenik dan non kariogenik serta pengalaman karies anak usia 11-12 tahun di SDN Cikawari Kabupaten Bandung. In Padjadjaran J Dent Res Student. Oktober (Vol. 1, Issue 2).
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil Utama RISKESDAS 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2018. Hal.93-96.
Kartikasari, 2016.Hubungan karies gigi dengan konsumsi makanan kariogenik.
Mulyana, Nagauleng, A., & Pipi. (2018). Pengetahuan Ibu Tentang Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak. JIKI Jurnal Ilmiah Kesehatan IQRA, 6(1), 2089–9408. https://stikesmu-sidrap.ejournal.id/JIKI/article/view/55
Nurul, A. (2017) 'Hubungan Konsumsi Makanan Kariogenik Dengan Karies Gigi Dan Status Gizi Pada Anak Usia 3-5 Tahun Di Paud Ummu Aiman Kartasura Sukoharjo http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/56133
Rosidi, dkk, 2013.Hubungan antara konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi pad anak SDN 1 Gogodalem Kec.Bringin Kab. Semarang. (online)perpusnwu.web.id/karyailmiah/documents/5037.pdf
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sheren Ch Mendur, dkk, 2017. Gambaran konsumsi makanan kariogenik pada anak SD GMIM I Kawangkoan. Jurnal e - GIGI, Volume 5 nomor 1 Januari – Juni 2017.
Refbacks
- There are currently no refbacks.