ANALISIS POLA PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BIYONGA, KABUPATEN GORONTALO, PROVINSI GORONTALO

Yosef Endri Cahyono, - Hasim, Iswan Dunggio

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Biyonga merupakan bagian dari DAS Limboto dan sekaligus menjadi daerah tangkapan air dari Danau Limboto. DAS Biyonga memiliki nilai penting bagi kehidupan masyarakat karena potensi ekonomi sumberdaya alam yang sangat besar. Saat ini DAS Biyoga memiliki kerentanan terhadap lingkungan akibat adanya perubahan pengunaan lahan yang berada di bagian hulu DAS. Meluasnya lahan kritis di DAS Biyonga di bagian hulu mengakibatkan terjadinya banjir di daerah Limboto. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kelas penggunan lahan di DAS Biyonga pada tahun 2000, 2010 dan 2020 serta menganalisa pola perubahan penggunaan lahan di DAS Biyonga dari tahun 2000 sampai dengan 2020. Metode yang digunakan yaitu pendekatan analisis spasial dan metode survei lapangan. Pendekatan analisis spasial digunakan untuk melakukan analisa perubahan penggunaan lahan tahun 2000 sampai dengan 2020 dengan memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografis. Metode survei lapangan dilakukan dalam hal groundcheck terhadap hasil interpretasi penggunaan lahan dari data citra satelit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan lahan tahun 2020 didominasi oleh pertanian lahan kering seluas 3.744 ha (50,65%). Perubahan penggunaan lahan dari tahun 2000 sampai 2010 didominasi oleh berkurangnya luas hutan sebesar 254 ha dan bertambahnya permukiman sebesar 168 ha. Pada tahun 2010 sampai 2020 didominasi oleh bertambahnya pertanian lahan kering sebesar 322 ha dan berkurangnya semak belukar sebesar 219 ha. Hasil analisa menunjukkan bahwa pola perubahan penggunaan lahan yang terjadi di DAS Biyonga didominasi oleh perubahan penggunaan lahan hutan menjadi pertanian lahan kering, semak belukar menjadi pertanian lahan kering dan sawah menjadi permukiman.

Keywords

Daerah Aliran Sungai; pola perubahan penggunaan lahan; Sistem Informasi Geografis

Full Text:

PDF

References

A.A., N., Murniati, L., R., & (eds.). (2008). Rehabilitasi hutan di Indonesia: akan kemanakah arahnya setelah lebih dari tiga dasawarsa? In Rehabilitasi hutan di Indonesia: akan kemanakah arahnya setelah lebih dari tiga dasawarsa? https://doi.org/10.17528/cifor/002455

Alfianto, A., Cecilia, S., & Wachid, B. (2020). Pemodelan Potensi Erosi Dan Sedimentasi Hulu Danau Limboto Dengan WaTEM/SEDEM. Jurnal Teknik Hidraulik, 11(2), 67–82.

Arsyad, S. (2010). Konservasi Tanah & Air. In 17 April (Edisi 2). IPB Press.

Asdak, C. (2010). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Edisi 5). Gadjah Mada University Press.

Bokings, S. F. (2016). Analisis Neraca Air Daerah Aliran Sungai Biyonga. Jurnal Radial, 4(1), 28–37. https://doi.org/10.37971/radial.v4i1.120

Fadhli, A. (2011). Valuasi Ekonomi Sumberdaya Alam Sub DAS Biyonga Dalam Kawasan DAS Limboto di Kabupaten Gorontalo. http://repository.ipb.ac.id

Fitriyanto, B. R., Helmi, M., & Hadiyanto. (2019). Model Prediksi Perubahan Penggunaan Lahan Dengan Pendekatan Sistem Informasi Geografis Dan Cellular Automata Markov Chain: Studi Kasus Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Teknologi Technoscientia, 11(2), 137–147.

Mayrowani, H., & Ashari, N. (2016). Pengembangan Agroforestry untuk Mendukung Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Petani Sekitar Hutan. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 29(2), 83. https://doi.org/10.21082/fae.v29n2.2011.83-98

Mendoza, C. E., Bhatt, M. R., Virani, S., Schob, A. H., Levine, S., Ferreira, A. C., & Marchena, E. De. (2007). Management of failed thrombolysis after acute myocardial infarction : An overview of current treatment options. 114, 291–299. https://doi.org/10.1016/j.ijcard.2006.07.116

Moha, S., Taslim, I., & Jaya, R. (2020). Pendugaan Laju Sedimentasi Dengan Menggunakan Model Usle di Sub Das Biyonga. Jurnal Sains Informasi Geografi, 1(3), 53–64. https://doi.org/10.31314/jsig.v1i2.177

Mubarok, Z., Anwar, S., Murtilaksono, K., & Wahjunie, E. D. (2014). Skenario Perubahan Penggunaan Lahan Di Das Way Betung Sebuah Simulasi Karakteristik Hidrologi Menggunakan Model SWAT. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan DAS Terpadu Untuk Kesejahteraan Masyarakat, 588–602.

Muhammadfadhli, Rifardi, & Tarumun, S. (2019). Pemodelan Perubahan Penggunaan Lahan Di Kabupaten Kampar. Jurnal Ilmu Lingkungan, 13(2), 162–178.

Ratnasari, Y. (2016). Diterjang Banjir Bandang, Gorontalo Tetapkan Darurat Bencana. Tirto.Id. https://tirto.id/diterjang-banjir-bandang-gorontalo-tetapkan-darurat-bencana-bYbf

Ridwan, I. R. (2016). Faktor-Faktor Penyebab Dan Dampak Konversi Lahan Pertanian. In Jurnal Geografi Gea (Vol. 9, Issue 2). https://doi.org/10.17509/gea.v9i2.2448

Septiono, D. S., & Mussadun, M. (2016). Model Perubahan Penggunaan Lahan Untuk Mendukung Rencana Pengelolaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (Studi Kasus KPH Yogyakarta). JURNAL PEMBANGUNAN WILAYAH & KOTA. https://doi.org/10.14710/pwk.v12i3.12903

Supangat, A. B. (2008). Pengaruh Berbagai Penggunaan Lahan Terhadap Kualitas Air Sungai di Kawasan Hutan Pinus di Gombong, Kebumen, Jawa Tengah. Jurnal Penelitian Hutan Dan Konservasi Alam. https://doi.org/10.20886/jphka.2008.5.3.267-276

Tabba, S. (2011). Karakteristik Tingkat Degradasi Sub DAS Biyonga. Prosiding Ekspose Hasil-Hasil Penelitian Balai Penelitian Kehutanan Manado, 189–216.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.